E-commerce, Solusi Integrasi Asean
Sistem e-commerce dinilai menjadi solusi bagi pengusaha ritel Asia Tenggara saat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean 2015.
Dikatakan James T. Riady, CEO Lippo Group, jika diberikan ekosistem dan regulasi yang tepat, maka e-commerce dapat membawa pertumbuhan sektor ritel melebih sektor lainnya, dan memaksimalkan kesempatan adanya integrasi ekonomi regional.
“Hanya saja, dibandingkan dengan sektor yang lain, set of rules atau aturan-aturan mengenai e-commerce ini belum mapan,” ujarnya di sela-sela rangkaian acara ASEAN Business Club Forum 2014, Selasa (9/9/2014).
Dia menambahkan, berdasarkan hasil diskusi dengan pelaku industri di Asia Tenggara sebelumnya, disimpulkan bahwa supaya e-commerce berkembang dengan maksimal, maka harus terhubung dengan sistem e-payment.
Kehadiran sistem e-payment ini telah mengubah sektor perbankan secara besar-besaran. James berpendapat perbankan harus mereformasi sistem pembayarannya dan di saat bersamaan pemerintah harus mulai bergerak membuat regulasi.
“E-commerce harus sepenuhnya berupa open-system dalam integrasi Asean, kalau tidak, tentu tidak akan berjalan sebagaimana mestinya,” tegas James.
ASEAN Busines Club Forum 2014 merupakan acara yang menghadirkan para pemimpin industri dan stake holders di Asia Tenggara untuk mendiskusikan masa depan integrasi negara-negara di regional itu.
Sepuluh negara yang tergabung dalam Asean (Association of South East Asian Nations) sepakat untuk membentuk Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community) pada 2015. Visi utama komunitas itu adalah menciptakan integrasi pasar dan basis produksi regional, (bc)